Universitas Persada Indonesia YAI (UPI YAI) dan 14 Perguruan Tinggi terkemuka di Jakarta dan sekitarnya telah berkolaborasi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang, Banten, pada tanggal 27-28 Oktober 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Desa Wisata Cikolelet, yang terletak di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, telah menjadi fokus perhatian dalam upaya meningkatkan pariwisata dan pengembangan usaha lokal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 57 dosen dan 26 anggota masyarakat, yang diberi penyuluhan oleh para peserta dari 14 perguruan tinggi tersebut.
Ke empat belas Perguruan Tinggi tersebut adalah: Universitas Persada Indonesia YAI, Universitas Sahid, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Siber Asia, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Telkom, Universitas Pakuan, Universitas Krisnadwipayana, Universitas Darma Persada, Universitas Binawan, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen IMMI, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MBI dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Pada kesempatan ini, Kepala Desa Cikolelet, Ojat Darojat, menyambut baik inisiatif kolaborasi ini dan menyatakan, “Kami sangat menyambut baik penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan kolaborasi dari 14 universitas.”
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Sularso Budilaksono, M.Kom dari UPI YAI, berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Cikolelet.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan mencakup berbagai agenda yang bervariasi, termasuk: Pertama, Penyuluhan kepada Podarwis yakni para peserta dari perguruan tinggi memberikan penyuluhan kepada pengelola homestay, dengan fokus pada pengelolaan homestay yang baik, pelayanan pelanggan, dan promosi pariwisata. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas dan daya tarik homestay di Desa Wisata Cikolelet.
Kedua, penyuluhan kepada Pengelola UMKM yakni Pelatihan diberikan kepada para pengusaha kecil dan menengah di desa ini, mencakup topik seperti manajemen usaha, pemasaran, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.
Ketiga, Penyuluhan kepada Pengrajin dan Peternak yakni Para pengrajin dan peternak mendapatkan pelatihan terkait teknik produksi yang lebih efisien, pengelolaan usaha yang baik, serta strategi pemasaran produk pertanian dan kerajinan.
Selain penyuluhan, kegiatan ini juga mencakup kegiatan fun game, permainan angklung, pelatihan memanah, dan hiburan seperti solo organ dan penampilan musik. Ini merupakan cara interaktif dan menyenangkan untuk memahami pentingnya pengelolaan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Angklung, yang merupakan warisan budaya Indonesia, juga dihadirkan untuk memperkenalkan seni musik tradisional kepada peserta.
Kegiatan PKM Kolaborasi ditutup dengan kunjungan ke Kampung Ekraf, yang merupakan kumpulan usaha warga seperti usaha empin dan ceplis, peternakan kambing etawa, pengrajin daun rumbia, dan usaha jamur tiram. Para peserta diajak untuk melihat bagaimana produk-produk kreatif lokal dibuat dan dipasarkan.
Kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Wisata Cikolelet, tetapi juga mempererat kerjasama antara perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya dalam mendukung pengembangan wilayah pedesaan. Kegiatan ini memberikan pandangan positif bahwa pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pariwisata lokal.
Semangat kolaborasi, harapan, dan komitmen untuk terus mendukung pengembangan Desa Wisata Cikolelet merupakan nilai yang dijunjung tinggi dalam kegiatan ini. Semoga keberhasilan ini akan menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal mereka.
