Demi Kopi

RS Kartika Husada Setu dan IBI Selenggarakan Seminar Kegawatdaruratan Maternal

  • Share
RS Kartika Husada dan IBI Setu Selenggarakan Seminar Kegawatdaruratan Maternal
banner 468x60

Bekasi 27 Agustus 2022 – Kegawatdaruratan maternal paling banyak terjadi dikarenakan perdarahan post partum, pre-eklamsia dan infeksi. Demikian disampaikan dr. Yohan Pamuji, Sp.OG. dalam Seminar Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Emergency kerjasama Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Setu, Bekasi bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ranting Setu, Bekasi, Sabtu (27/8, 2022).

Dalam sambutannya direktur RS Kartika Husada Setu, dr. Jatu Sarasanti, MARS menyatakan harapannya “Semoga materi yang diberikan di dalam seminar ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu bidan dan menghasilkan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat. Bekerjasama dengan IBI kami siap menyelenggarakan kegiatan semacam ini”

banner 336x280

Dalam kesempatan yang sama, Bidan Sunarsih, SKM, Ketua IBI ranting Setu dalam sambutannya menyatakan “Melalui seminar ini harapan kami dapat melaksanakan tindakan kegawat-daruratan Bidan dimana terdapat tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat” jelasnya.

Hadir sebagai narasumber dr. Yohan Pamuji, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Kartika Husada Setu, Sumiati, S.SiT, Manajer SDM Instalasi IGD Kebidanan RSUD Kabupaten Bekasi dan dimoderatori oleh Eno Asmara, SKM, MARS.

“Semenjak dari dinas dokter umum di daerah terpencil seluruh Indonesia, Sragen, Wonogiri, Sekadau, Sambas. Kasus terbanyak kegawatdarurat maternal adalah perdarahan post partum. Secara teori nya kita lihat mudah, tapi pada praktik kasusnya pasti kita bisa panik, karena kita tidak terbiasa.” lanjut dr. Yohan.

dr. Yohan menegaskan bahwa didalam menghadapi kegawatdaruratan sangat penting sistim rujukan yang baik serta bantuan kolega dan temen bidan senior disaat diperlukan. Segala upaya harus dilakukan karenan penanganan harus mengutamakan keselamatan pasien.

“Menghadapi masalah kita harus ada persiapan, jadi kita siap penanganannya. Sistem pre-rujukan harus dikabarkan terlebih dulu terhadap rumah sakit yang mau dirujuk, itu saja minimal. Komunikasi itu yang kita perlu tingkatkan. Jangan lupa standar penanganan ketika pasien dikirim.” tegasnya.

Narasumber berikutnya, Sumiati, S.SiT. menyatakan bahwa kasus kematian maternal yang banyak terjadi, penyebabnya trias yang tidak bisa ditinggalkan yakni perdarahan, eklamsi, sepsis.

“5 (lima) tahun belakangan kematian beralih banyak di Rumah Sakit, mungkin dari struktur rujukannya sudah baik atau hal lainnya. Paling tinggi perdarahan post partum, eklamsia dan pre-eklampsia. Eklamsia-nya bukan murni dari eklamsia, tapi dari penyakit penyerta komplikasi.” terangnya.

Sumiati menyatakan pentingnya pendampingan saat merujuk “Mohon kalau merujuk, pra rujukannya selain dikasih obat-obatan, kita informasikan ke rumah sakit yang kita tuju. kebutuhan pasien kita kaji, butuh ICU, ruang operasi, NICU. Konfirmasi ke rumah sakit agar bisa bersiap-siap.” pungkasnya,

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *