Demi Kopi

Riset Paramadina: Hadapi Covid-19 Masyarakat Jadi Sangat Religius

  • Share
A. Khoirul Umam, Ph.D
banner 468x60

Menghadapi Covid-19 masyarakat menjadi sangat religius, temuan ini diungkapkan Abdul Malik Gismar, Ph.D. Senior Advisor Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Universitas Paramadina.  

“Masyarakat menjadi amat religius-agamis ketika berhadapan dengan Covid-19. Covid-19 telah menjadi mysterium tremendum. Sesuatu yang menimbulkan ketidakpastian, menakutkan dan mencekam. Hingga akhirnya menimbulkan sikap pasrah dan fatalisme.” Ungkap Malik dalam paparan hasil penelitiannya bersama Ika Karlina Idris, Ph.D.

banner 336x280
Abdul Malik Gismar, Ph.D.

Malik menyatakan bahwa hal ini merupakan hasil analisis 786,6 ribu percakapan dan 140,5 juta interaksi di media sosial dengan menggunakan Crowdtangle. Terlihat pada 14 Januari 2021 sebagai peak data paling tinggi dan pada 22-23 Juli kembali meninggi. “Hal-hal yang paling mendominasi adalah Covid-19 telah menjadi the mind of people. Ada 6 kelompok masyarakat yang paling dominan dalam percakapan publik, kebanyakan oleh kelompok dan komunitas agama – lintas agama.

Dosen Paramadina Graduate School of Communication ini juga mengungkapkan bahwa  terdapat gelombang informasi, misinformasi, malinformasi dan disinformasi yang turut menyebabkan information overload yang dapat mengaburkan informasi penting. “Karenanya, pemerintah perlu menyampaikan informasi yang clear dan definitive, konsisten, transparan melalui saluran-saluran resmi, kredibel dan lewat media outlet yang mapan. Pemerintah harus menjadi mercusuar yang menjadi sumber komunikasi satu-satunya yang layak dipercaya dan menjadi panduan masyarakat.” Katanya.

banner 336x280
banner 120x600
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *